Inti Muda Sumatera Utara adalah lembaga yang focus pada penanggulangan hiv dan pemenuhan Hak Kesehatan Seksual Reproduksi bagi populasi anak muda serta kelompok remaja yang paling terdampak dalam epidemi HIV di wilayah Sumatera Utara.
Pekan Tua Lestari (PATAR) adalah komunitas yang bergerak dalam adpokasi dan mayrakat adat dan lingkungan. Melihat perjalanan advokasi terhadap masyarakat adat dan lingkungan.
Yayasan ini sebelumnya bernama Yayasan Intermedika yang kemudian berganti nama menjadi Yayasan Intermedika Prana karena perubahan perundang-undangan dari kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2007 dan berdiri secara sah melalui Akta Notaris pada 01 April 2008.
Jaringan Transgender Indonesia (JTID) merupakan jaringan nasional dari komunitas pembela hak asasi manusia, mulai dibentuk tanggal 12 November 2019 dengan tujuan membangun solidaritas dan kolektivitas.
Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) dibentuk pada 28 Oktober 2009, sebuah jaringan nasional yang dipimpin oleh komunitas didirikan, dijalankan dan didedikasikan untuk para pekerja seks di Indonesia.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) memiliki 18 lebih cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu diantaranya adalah PKBI Sumatera Barat yang salah satu focus utamanya adalah pencegahan HIV pada pekerja seks perempuan.
Perkumpulan Cangkang Queer adalah organisasi yang focus pada advokasi hak-hak LGBTIQ di Sumatera Utara. Mulai terbentuk sejak tahun 2012 atas inisiasi sekelompok anak muda LGBTIQ.
Dilatar belakangi oleh sekelompok professional dibidangnya masing-masing mengenai masalah penyalagunaan zat. Pada tahun 2010 mulai membentuk sebuah organisasi bernama PEKA yang berkomitmen untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Sejak awal berdirinya organisasi sudah memutuskan untuk berafiliasi menjadi anggota Jaringan GWL-INA karena memiliki tujuan yang sama yaitu pergerakan dalam isu HIV/AIDS serta hukum dan HAM.
Lembaga Persaudaraan Korban Napza Makassar (L-PKNM) menjalankan program harm reduction guna pencegahan penularan HIV pada pengguna Napza di wilayah Sulawesi Selatan terutama di kota Makassar.
PKBI Sulawesi Selatan mempunyai 12 cabang di daerah Sulawesi Selatan. Program yang dijalankan terdiri dari pemberdayaan remaja, mengembangkan upaya kesehatan Ibu dan anak, upaya pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV, dan AIDS.
Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya (YPKDS) Makassar dibentuk dengan latar belakang semakin banyaknya kelompok dukungan sebaya (KDS) di wilayah Sulawesi Selatan terutama di kota Makassar.
Yayasan Gaya Celebes adalah menyebarluaskan informasi tentang pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dan IMS pada masyarakat secara umum dan komunitas gay dan waria pada khususnya.
Yayasan Spirit Paramacitta mengambil fokus dalam pendampingan kepada orang dengan HIV-AIDS dan Advokasi. Spirit Paramacitta memiliki area kerja di 8 wilayah di Bali
Yayasan Kesehatan Bali (YAKEBA) berdiri untuk membantu pecandu Napza dan alkohol di Bali dengan menyediakan tempat bagi mereka untuk pemulihan dan berhenti dari kecanduannya.
Yayasan Sehat Peduli Kasih menerapkan prinsip GIPA ke dalam praktek kegiatan pemberdayaan ODHA di Jawa Tengah. Semua kegiatan dikembangkan dan dilaksanakan dengan tujuan pemberdayaan dan mendorong ODHA untuk memainkan peran yang lebih aktif.
Yayasan Igama bergerak pada isu kesehatan khususnya penanggulangan epidemi HIV AIDS dan juga pemenuhan hak hak komunitas (HAM).
PKBI Jawa Timur dalam menjalankan strategi dibagi menjadi 3 Program yaitu: Program Layanan ”Klinik Utama PKBI Jawa Timur”, Program Pengorganisasian Masyarakat (Anak – Remaja, Kelompok Rentan dan Masyarakat Umum) dan Program Media, Komunikasi dan Advokasi.
Saat ini Yayasan Orbit melakukan penjangkauan/pendampingan advokasi, rehabilitasi Napza, pendampingan hukum/paralegal pada populasi Penasun dan pekerja seks di wilayah Kota Surabaya dan Kab. Sidoarjo.
Yayasan Mahameru membangun komunikasi melalui penguatan motivasi kepada ODHA di kota Surabaya. Saat ini Yayasan Mahameru berkegiatan sebagai Kelompok Dukungan Sebaya bagi ODHA, dan memfasilitasi kegiatan pendampingan sebaya bagi ODHA