Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat merupakan organisasi gerakan lingkungan hidup di sumatera barat yang memiliki anggota sebanyak 11 organisasi dari unsur organisasi non pemerintah dan organisasi pencinta alam di sumatera barat

Rumah Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam (Rumah YAPEKA) menaungi 3 sub-organisasi legal yaitu Yayasan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam (Yayasan YAPEKA), Perkumpulan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam (Perkumpulan YAPEKA) dan PT. Jelajah Bumi Semesta.

PARAMITRA berdiri sejak tahun 1986 dengan dilatarbelakangi adanya tingkat kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat yang kemudian mendorong untuk bertindak sesuai kapasitas yang dimiliki dalam bentuk penguatan masyarakat lapis bawah menuju dimilikinya hak-hak sosial, ekonomi, dan politik

WCC Palembang adalah pusat pembelaan bagi perempuan dan anak di Sumsel yang mengalami kekerasan dengan mendapatkan layanan medis, psikologi, psikososial, dan bantuan hukum
Perkumpulan Terbatas Pengembangan Masyarakat dan Konservasi Sumber Daya Alam (PERDU) Manokwari merupakan lembaga yang menaruh perhatian pada isu pengelolaan sumber daya alam dan konservasi

KALANDARA adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada kegiatan yang menyangkut persoalan-persoalan kemanusiaan dan sosial, yang mengarah pada bentuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas anggota masyarakat dengan ruang lingkup sosial kemanusiaan, sehingga nilai-nilai luhur kemanusiaan kemanusiaan dapat dipahami dan dijunjung tinggi
Minangkabau sebagai mayoritas penduduk Sumatera Barat, merupakan salah satu suku yang menganut azas Matrilineal, yang jumlahnya sangat sedikit di dunia. Berbeda dengan sistem kekerabatan dan budaya sebagian besar suku di dunia yang patrilineal, nilai dan norma budaya Minangkabau, menempatkan perempuan setara, bahkan lebih istimewa dibanding laki-laki

Yayasan Mitra Husada disingkat YMH Sul-Sel didirikan pada tanggal 17 Agustus 1996. Organisasi ini lahir dari kegelisahan terhadap kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia terutama tingginya angka prevalensi dan insidens suatu penyakit baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi

LPPSLH adalah organisasi Non-Pemerintah (NGO) yang dirintis sejak tahun 1981 oleh sekelompok aktivis mahasiswa dan intelektual di Purwokerto. Berangkat dari keprihatinan atas kondisi kemiskinan dan ketidakadilan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat. Keprihatinan tersebut diaktualisasikan melalui aktivitas pendampingan komunitas miskin, baik di kota maupun di desa. Pada tanggal 28 Februari 1987 aktivitas tersebut dilembagakan dalam badan hukum yang berbentuk yayasan.
LBH Semarang berdiri pada 20 Mei 1978 dengan nama LBH Peradin yang kemudian berafiliasi dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia [YLBHI] pada tahun 1985, selanjutnya bernama LBH SEMARANG
Borneo Institute adalah organisasi yang didirikan oleh anak-anak muda dayak di Kalimantan Tengah pada tahun 2006 dan pada tahun 2014 Borneo Institute dibentuk menjadi sebuah Yayasan

Lembaga BANUA BORNEO didirikan untuk berkontribusi pada penyelamatan keanekaragaman hayati, meningkatkan nilai – nilai produk lokal , serta melalukan pendokumentasian dan promosi di Kalimantan