Skip to main content

Jakarta (13/6/2025). Banyak ahli menyebut bahwa Indonesia gagal dalam menghadapi bonus demografinya, hingga munculah teori baru; generasi muda kita rapuh, gampang stres, dicap sebagai manusia yang tidak bisa diberi tanggung jawab. Bahkan generasi muda dianggap hanya mahir di bidang digitilisasi. Hal ini menjadi satu faktor pemicu OMS tidak yakin melibatkan mereka dalam kegiatan kemasyarakatan.

Paparan yang terdengar kontroversional ini menyeruak dalam Serial berbagi Kyutri bertajuk “Kepemimpinan Angkatan Muda di Organisasi Masyarakat Sipil”. “Pemimpin Masa Depan OMS” merupakan topik yang dipilih dalam pertemuan pertama seri ini. Kyutri ini terselenggara atas kerjasama Jejaring Lokadaya dan Sadaya, serta dukungan dari Uni Eropa melalui program Co-Evolve.

Andi Iskandar Harun, kerap disapa Mas Is, diberi mandat sebagai narasumber tema ini. Mas Is yang mengaku sebagai generasi Baby Boomer ini adalah seorang aktivis Jaringan  Mitra Kemanusiaan (JMK).

Terdapat banyak tantangan dalam masalah kepemimpinan OMS di jaman sekarang yang menjadi dasar diskusi serial ini. Mas Is juga berharap akan mendapat banyak masukan dari berbagai lintas generasi, khususnya dari generasi muda melalui diskusi Kyutri kali ini.

Tantangan OMS saat ini tidak hanya berkutat pada dana, tetapi juga sempitnya ruang gerak untuk berpartisipasi dalam pembangunan, melemahnya kapasitas OMS dan perbedaan konteks antar daerah di Indonesia. Banyak program atau skema gerakan yang dilakukan tidak bisa disamaratakan di berbagai daerah Indonesia. Untuk itu, hal ini perlu diluruskan mengenai skema masa depan OMS di negara kita.

“Ada atau tidak human resource mobilization yang bisa melanjutkan pergerakan dari generasi sebelumnya”, ujar mas Is. Kuncinya adalah sudah siapkah OMS ini memberikan mandat visi misi dan tujuan organisasi kepada generasi M dan generasi Z. Karena pemegang tongkat estafet tentunya berasal dari generasi muda, tidak mungkin dari generasi lampau.

Era sekarang, negara kita didominasi generasi milenial dan gen Z sebesar 74% dadi total populasi kita.

Generasi Millenial identik dengan rasa percaya diri yang tinggi dan berambisi untuk menguasai semua bidang. Selain itu, umumnya mereka kristis terhadap fenomena sosial dan lebih terbuka terhadap isu keberagaman dan kesetaraan. Mereka juga berorientasi pada pengalaman daripada kepemilikan barang. Mereka cenderung lebih memilih menghabiskan uang untuk mencari pengalaman baru ketimbang membeli aset tetap.

Selanjutnya untuk ciri khas gen Z, mereka terkenal dengan kemahirannya dalam pengunaan teknologi dan kemampuan multitasking yang mengesankan. Mereka cenderung kreatif dan mendorong ekspresi diri di media digital. Mereka menunjukan peningkatan kesadaran sosial dan peduli terhadap isu lingkungan, kesetaraan, dan kesejahteraan sosial. “Tetapi kadang-kadang mereka tidak betah dengan satu isu, mereka lebih cepat boring” tambah Mas Is.

Berdasarkan penelitian, gen Z itu adalah generasi yang sangat akrab dengan teknologi, memiliki kebiasaan berkomunikasi di dunia maya, memprioritaskan finansial, dan mandiri. Namun, mereka sering mengumbar apapun termasuk privasi di media sosial.

Ada pertanyaan yang dilontarkan Mas Is sebelum dimulai diskusi yaitu mengapa generasi baby boomer sulit mempercayakan alih tangan kepemimpinan kepada gen millenial dan gen Z?

Terdapat statement bahwa generasi muda paling suka masuk ruang kerja yang santai. Sekarang ini mereka sudah berani beradu argumen dan harus didikte instruksi-instruksi secara detail di awal kerja. Namun, setelah sesi diskusi, mas Is terkesan karena masih ada generasi muda (khususnya gen Z) yang siap jadi militan di organisasi, ini menarik karena sebagian besar orang OMS biasanya adalah pekerja project bukan relawan organisasi. Untuk itu, transisi sebelum masuk ke generasi alpha, OMS harus memberikan delegasi mutlak serta memberi ruang dan peluang kepada generasi Z di OMS. “Intinya kita harus kompromi lagi, perlu komunikasi, yang tua jangan gunakan kacamata tuanya, yang atas turun grade dan yang bawah perlu upgrade kapasitas negosiasinya” pungkas Mas Is

Pemaparan menarik ini dapat dilihat secara lengkap dikanal Youtube Lokadaya.(*ari)